Penjara San Pedro Bisa Jadi Tempat Wisata



Penjara San Pedrobisa jadi tempat wisata. Sungguh aneh ya mendengarnya! Ya, biasanya penjara itu adalah tempat yang tidak bisa terjamah oleh banyak orang. Tidak semua orang bisa bebas keluar-masuk dalam penjara itu kecuali par petugas dari pihak yang berwajib. Namun, hal ini berbeda dengan penjara di Bolivia yang satu ini. 

Penjara San Pedro merupakan penjara terbesar di La Paz, Bolivia, yang terkenal dengan masyarakat di dalamnya. Jika dilihat sepintas, penjara ini lebih mirip kampung daripada bui pada umumnya. Para narapidana di San Pedro memiliki pekerjaan, membayar atau menyewa akomodasi, dan sering tinggal bersama keluarga mereka di tahanan tersebut. Terlebih, polisi jarang masuk ke dalam penjara dan hanya mengendalikannya dari luar. 

Penjara ini telah menjadi rumah bagi sekitar 1.500 narapidana (tidak termasuk perempuan dan anak-anak yang hidup bersama ayah atau ibu mereka di tahanan), serta beberapa tamu yang tinggal di hotel penjara.

Keunikan penjara San Pedro sempat diceritakan dalam buku Marching Powder karya Rusty Young. Buku yang diterbitkan pada tahun 2003 ini menggambarkan pengalaman dari seorang narapidana Inggris, Thomas McFadden, yang terkenal karena menawarkan wisata penjara bagi para turis  

Para istri dan anak-anak dari para tahanan diperbolehkan tinggal di penjara. Tetapi, mereka tak boleh keluar-masuk sesuka hati mereka. Hal ini dikarenakan tanpa penghasilan dari suami mereka, para istri tidak mampu untuk hidup sendiri di kota. Oleh karenanya, banyak tahanan yang akhirnya memindahkan keluarga mereka ke penjara. Kini, terdapat sekitar 200 anak yang dirawat di dua pembibitan penjara atau dididik di sekolah-sekolah terdekat. Mereka menghabiskan sisa waktu mereka untuk bermain di dalam penjara.
 
Di dalam penjara San Pedro, para narapidana pun diberi keleluasaan untuk mengembangkan hukum dan aturan mereka sendiri. Namun, hanya ada sedikit toleransi bagi mereka telah melakukan kejahatan terhadap perempuan atau anak-anak. Meskipun terlihat aman untuk ditinggali, banyak tahanan yang tewas di penjara akibat kekerasan. Mereka yang masih bertahan bahkan harus membayar untuk layanan dari rumah sakit penjara.